Unsur, Senyawa dan Campuran
A. Unsur Logam
Unsur
logam memiliki beberapa sifat khusus, yaitu berwujud padat, berwarna putih
mengkilap/keperakan/abu-abu/kuning, penghantar listrik yang baik, mempunyai
titik didih atau titik leleh yang tinggi, serta dapat dibentuk menjadi
lempengan atau lembaran. Contoh unsur logam antara lain aluminium (Al), barium
(Ba), besi (Fe), emas (Au), kalium (K), kalsium (Ca), perak (Ag), kromium (Cr),
magnesium (Mg), mangan (Mn), natrium (Na), dan nikel (Ni).
B.
Unsur Semilogam
Unsur
semilogam disebut juga dengan istilah metaloid karena dapat bersifat layaknya
unsur logam maupun nonlogam. Umumnya, unsur ini bersifat semikonduktor. Jadi,
saat suhu rendah, unsur ini tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik
(isolator), sedangkan saat suhu tinggi, unsur ini dapat menghantarkan listrik
dengan baik (konduktor). Unsur semilogam berwujud padat, namun teksturnya lebih
rapuh dibandingkan unsur logam serta berwarna abu-abu mengkilap atau keperakan.
Contoh unsur semilogam, di antaranya boron (B), silikon (Si), germanium (Ge),
arsen (As), antimon (Sb), tellurium (Te), dan polonium (Po).
C.
Unsur Nonlogam
Unsur
nonlogam memiliki beberapa sifat khusus, yaitu berwujud padat, cair, dan gas
pada suhu ruangan. Umumnya, berwarna tidak mengkilap, bukan penghantar listrik
dan panas yang baik, mempunyai titik didih atau titik leleh yang rendah, serta
tidak dapat dibentuk, direntangkan, atau ditarik. Contoh unsur nonlogam
berbentuk padat di antaranya belerang (S), fosforus (P), karbon (C), silikon
(Si), dan iodin (I). Sementara itu, unsur nonlogam berbentuk gas antara lain
fluorin (F), helium (He), hidrogen (H), klorin (Cl), nitrogen (N), oksigen (O),
dan neon (Ne). Bromin (Br) merupakan unsur nonlogam berbentuk cair.
Senyawa
Senyawa
adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur. Contoh senyawa yang
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu natrium klorida pada garam
dapur, di mana garam dapur terdiri dari dua unsur yang berbeda, yakni unsur
Natrium (Na) dan unsur Klor (Cl) .
Senyawa
juga merupakan zat yang dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
melalui suatu reaksi kimia. Contohnya adalah senyawa sukrosa pada gula. Jika
kita memanaskan gula dengan panas yang tinggi, gula akan terurai
menjadi karbon (C) dan uap air/hidrogen
dioksida (H2O). Air yang kita peroleh dari hasil penguraian gula ini kemudian
dapat diuraikan lagi menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O) melalui reaksi kimia
yang lain. Dengan demikian maka air/hidrogen dioksida (H2O) dan sukrosa (C12H22O11)
merupakan suatu senyawa.
Sifat Senyawa
Senyawa
memiliki sifat yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contohnya adalah
natrium klorida yang tersusun atas unsur natrium (Na) dan klor (Cl). Senyawa
ini memiliki sifat yang sangat berbeda dengan sifat-sifat unsur
penyusunnya. Berikut ini adalah perbandingan sifat garam dapur
(natrium klorida) yang terbentuk dari hasil reaksi kimia antara unsur natrium
(Na) dan klor (Cl) :
·
Sifat garam dapur, antara lain berwujud padat,
berwarna putih, berasa asin, dan berguna bagi kesehatan.
·
Sifat unsur natrium, antara lain berbentuk
padatan (unsur logam) dan mudah bereaksi dengan udara atau air sehingga harus
disimpan dalam minyak (jika bereaksi dengan air akan meledak).
·
Sifat unsur klor, antara lain berwujud gas,
berwarna kuning, dan beracun (berbahaya bagi kesehatan) .
Contoh
yang lain lagi yaitu reaksi antara Hidrogen (H) dan oksigen (O2), diperoleh zat
baru yang disebut air/hidrogen dioksida (H2O), yaitu:
H
+ O2 ——> H2O
Pada
reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur-unsur
penyusunnya. Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar,
sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan
tubuh kita untuk pembakaran. Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat
hidrogen dan oksigen.
Macam-macam Senyawa
Berdasarkan
komponen penyusunnya, senyawa dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu senyawa
organik dan senyawa anorganik.
1. Senyawa Anorganik
Adapun senyawa anorganik dibangun
oleh atom-atom unsur logam yang berikatan dengan atom logam lainnya atau dengan
atom nonlogam. Contoh senyawa anorganik yaitu air (H2O), garam (NaCl),
karbondioksida (CO2), CaCO3 (Kalsium Karbonat), dll.
2.
Senyawa Organik
Terbuat
dari atom karbon dan hidrogen sebagai penyusun utamanya. Senyawa organik
umumnya berasal dari makhluk hidup, yang dibuat melalui serangkaian proses di
laboratorium. Sifatnya mengikuti sifat karbon sebagai atom penyusun utamanya.
Contoh senyawa organik yaitu gula (C12H22O11), alkohol (C2H3OH), dan urea
(CO(NH2)2).
Molekul dalam Senyawa
Jika
di dalam unsur terdapat atom penyusunnya, didalam senyawa terdapat molekul.
Molekul terdiri atas 2 atom atau lebih yang saling berikatan. Ikatan antar atom
yang membentuk molekul dapat merupakan ikatan kovalen atau ikatan ionik. Bagian
yang lebih kecil dari senyawa disebut molekul. Molekul-molekul yang bergabung
dalam jumlah yang banyak akan membentuk senyawa. Misalnya, senyawa air terdiri
dari jutaan molekul air. Jadi bisa juga dikatakan bahwa senyawa merupakan zat
yang tersusun lebih dari satu molekul yang sama. Misalnya senyawa asam cuka
yang tersusun dari jutaan molekul asam cuka.
Perbedaan senyawa dan
molekul
“Setiap
senyawa adalah molekul, namun setiap molekul belum tentu senyawa”. Senyawa
merupakan gabungan minimal 2 unsur berbeda, sedangkan molekul merupakan
gabungan minimal 2 unsur bisa sama bisa juga berbeda.
Molekul
yang tersusun dari atom-atom yang berbeda dinamakan molekul senyawa , misalnya
molekul air (H2O), molekul karbondioksida (CO2) dan molekul glukosa (C6H12O6).
Tiap satu molekul air tersusun dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen,
setiap satu molekul karbondioksida mengandung satu atom karbon dan dua atom
oksigen.
Molekul
yang tersusun dari atom yang sama dinamakan molekul unsur, misalnya hidrogen (H2),
oksigen (O2), nitrogen (N2), dan klorin (Cl2). Tiap satu molekul oksigen
tersusun dari dua atom oksigen.
Campuran
Pengertian Campuran
Campuran
merupakan materi yang terdiri dari dua jenis zat atau lebih yang bergabung
tanpa melalui reaksi kimia. Contoh campuran yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari misalnya air sungai, air laut, udara, tanah, air gula,
air garam, dan lain lain.
·
Campuran tidak hanya selalu berwujud cair, bisa
juga dalam wujud padat atau gas.
·
Campuran dalam wujud padat seperti baja,
perunggu, kuningan, dan lain-lain.
·
Campuran dalam wujud gas seperti udara.
Jenis Campuran
·
Campuran Homogen
Campuran
homogen merupakan campuran yang memiliki bagian-bagian penyusun yang sama atau
campuran yang zat penyusunnya tercampur sempurna. Campuran homogen terjadi
apabila seluruh materi penyusun campuran itu tidak dapat dibedakan lagi antara
satu dengan yang lainnya. Tapi, sifat dari masing-masing materi penyusunnya
masih dapat terlihat.
Contoh campuran homogen seperti larutan gula, larutan
garam, air soda, sirup, udara, perunggu, kuningan, tinta, asap kendaraan, dan
lain sebagainya.
Larutan
Campuran
homogen juga merupakan larutan. Larutan terbentuk dari zat yang dilarutkan ke
dalam zat pelarutnya. Larutan tidak hanya terbentuk dari zat padat yang
dilarutkan dalam zat cair. Larutan juga dapat terbentuk dengan melarutkan zat
cair ke dalam zat cair, atau zat gas ke dalam zat cair.
Contohnya,
campuran air dengan susu bubuk cokelat. Saat kamu mencampurkan kedua zat
tersebut, air dan susu bubuk cokelat telah bercampur menjadi cairan berwarna
cokelat. Akibatnya, kamu tidak bisa membedakan mana zat yang merupakan air dan
susu. Tapi, sifat dari masing-masing zat itu masih tetap terlihat, yaitu sifat
cair dari air dan sifat manis dan warna cokelat dari susu bubuk cokelat.
·
Campuran Heterogen
Campuran heterogen merupakan campuran yang memiliki
bagian-bagian penyusun yang berbeda/komposisi berbeda atau campuran yang zat
penyusunnya tidak tercampur sempurna.
Campuran heterogen terjadi apabila seluruh materi penyusun
campuran itu beserta sifat-sifatnya masih dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya. Contohnya adalah campuran air dengan minyak goreng, campuran air
dengan kopi, air dengan tepung, dan air dengan pasir.
Campuran
homogen dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu suspensi dan koloid.
a.
Suspensi
Suspensi
merupakan campuran zat atau senyawa yang terlihat keruh dan tidak bisa stabil.
Jika dibiarkan akan mengendap. Suspensi dapat dipisahkan dengan metode
penyaringan sederhana.
Contoh suspensi, yaitu:
Kopi
dan air setelah diaduk, kopi akan mengendap di bawah gelas, Air dan
pasir, Lumpur lama-lama bisa terurai antara tanah dan air, Semprotan
aerosol seperti pengharum ruangan, deodoran, atau obat nyamuk.
b.
Koloid
Koloid
merupakan jenis campuran di antara larutan dan suspensi. Meski memiliki sifat
yang hampir mirip dengan suspensi, saat campuran koloid didiamkan, kemampuan
menahan zat terlarut relatif lebih lama dibandingkan suspensi. Zat pada
campuran koloid tidak bisa tercampur rata dan jika dibiarkan tidak juga
mengendap.
Contoh koloid, yaitu: Campuran minyak dan air, Keju, Darah, Asap, Kabut
Link: LKPD