Aliran Energi
1. Rantai Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Hewan mendapatkan energi dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lainnya. Adapun tumbuhan mendapatkan energi dari cahaya Matahari melalui proses fotosintesis. Sesuai hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi cahaya dari Matahari diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Energi tersebut berpindah ke organisme lainnya melalui proses rantai makanan. Rantai makanan adalah proses perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan dimakan seperti pada gambar berikut:
Berdasarkan Gambar diatas, tumbuhan berperan sebagai produsen karena mampu membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Adapun belalang, katak, ular dan elang disebut konsumen karena mendapatkan makanan dari organisme lainnya. Belalang berperan sebagai konsumen I, sebagai konsumen II, ular sebagai konsumen III dan elang sebagai konsumen IV (konsumen puncak). Jika semua makhluk hidup tersebut mati, maka akan diuraikan menjadi senyawa anorganik melalui proses penguraian oleh organisme dekomposer. Contoh dekomposer adalah bakteri dan jamur.
Tidak semua energi berpindah dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Hanya sekitar 10% energi yang berpindah dari satu trofik ke trofik berikutnya. Lalu kemanakah energi tersebut? ada energi yang hilang dalam bentuk panas, ada sebagian energi yang masih tersimpan dalam feses, dan tidak semua bagian makhluk hidup di makan oleh trofik di atasnya.
2. Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah suatu pola yang lebih kompleks, terdiri dari sejumlah rantai makanan yang saling terhubung dan tumpang tindih di dalamnya. Ini mencerminkan hubungan pemberian makan yang lebih luas antara berbagai spesies dalam komunitas ekosistem.
Faktanya di lapangan, rantai makanan tidak berdiri sendiri. Beberapa rantai makanan di dalam suatu ekosistem saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan seperti pada Gambar berikut, Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem. Seperti pada Gambar berikut, Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem.
3. Piramida Energi
Piramida energi adalah model yang menunjukkan aliran energi dari satu tingkat trofik, atau tingkat makanan, ke tingkat berikutnya dalam suatu ekosistem . Modelnya adalah diagram yang membandingkan energi yang digunakan organisme pada setiap tingkat trofik.
Struktur piramida energi mencerminkan struktur trofik suatu ekosistem. Piramida ini dibagi menjadi tingkat trofik yang mirip dengan rantai makanan. Di dasar piramida terdapat produsen, organisme autotrof, yang membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik. Semua organisme lain dalam piramida energi adalah konsumen. Ini adalah heterotrof, artinya mereka mendapatkan energi makanan dengan mengonsumsi organisme lain. Konsumen pada setiap tingkat trofik memakan organisme dari tingkat di bawahnya dan dikonsumsi oleh organisme di tingkat di atasnya. Konsumen primer adalah organisme yang mengkonsumsi produsen; dengan demikian, sebagian besar konsumen utama adalah herbivora, meskipun beberapa mungkin merupakan detrivora (organisme yang memakan bahan organik yang membusuk). Konsumen sekunder adalah karnivora yang memakan konsumen primer; dan konsumen tersier adalah karnivora yang memakan konsumen sekunder (Dwi, 2022)
Bentuk piramida energi menunjukkan bahwa jumlah energi makanan yang masuk pada setiap tingkat trofik lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang masuk pada tingkat di bawahnya. Sekitar 90 persen energi makanan yang memasuki tingkat trofik “hilang” sebagai panas ketika digunakan oleh organisme untuk menjalankan aktivitas normal kehidupan seperti bernapas dan mencerna makanan; 10 persen sisanya disimpan di berbagai jaringan organisme. Energi terakhir inilah yang tersedia untuk diteruskan ke tingkat trofik berikutnya. Jadi, semakin tinggi tingkat trofik pada piramida, semakin rendah jumlah energi yang tersedia.
GLOSARIUM
Anorganik :
Mengenai atau terdiri atas benda selain manusia, tumbuhan, dan hewan;
Dekomposer :
Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang memakan organisme mati dan produk-produk limbah dari organisme lain.
Fotosintesis :
Fotosintesis adalah proses pengubahan senyawa air dan karbon dioksida dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil sehingga menghasilkan senyawa glukosa. Glukosa yang dihasilkan selain digunakan langsung oleh tumbuhan juga akan disimpan dalam bentuk makanan
Konsumen :
Konsumen yaitu makhluk hidup yang bergantung pada makhluk lain karena dia tidak bisa memproduksi makanan sendiri seperti produsen.
Organik :
Berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup
Produsen :
Makhluk hidup yang dapat membuat makanananya sendiri. Produsen juga dapat dikatakan sebagai
makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
Trofik :
Trofik adalah posisi organisme dalam rantai makanan, tempat ketika suatu organism tersebut memperoleh energi